Mengupas Mitos: Apakah Cutting Bisa Memperkecil Otot?

Seiring dengan popularitas gaya hidup sehat dan kebugaran, banyak orang terlibat dalam program cutting untuk mencapai berat badan yang diinginkan. Namun, muncul pertanyaan yang umum di kalangan penggemar kebugaran : apakah cutting bisa memperkecil otot?

Dalam artikel ini, kita akan mengungkap mitos dan fakta seputar efek cutting terhadap otot dan bagaimana melakukannya dengan bijak.

Apa Itu Cutting?

Cutting adalah fase dalam program kebugaran di mana seseorang berfokus untuk menurunkan persentase lemak tubuh tanpa kehilangan terlalu banyak massa otot. Umumnya, orang melakukan cutting setelah fase bulking, di mana tujuannya adalah untuk meningkatkan massa otot.

Mitos: Cutting Akan Memperkecil Otot

Fakta:

Cutting yang dilakukan dengan benar seharusnya tidak memperkecil otot secara signifikan. Tujuan dari cutting adalah menghilangkan lemak tubuh, bukan otot. Namun, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi bagaimana cutting berdampak pada massa otot:

Defisit Kalori yang Terlalu Besar:

Jika defisit kalori terlalu besar, tubuh dapat menggunakan otot sebagai sumber energi, menyebabkan penurunan massa otot. Oleh karena itu, penting untuk membuat defisit kalori yang cukup untuk menurunkan lemak, tetapi tidak terlalu besar sehingga otot terancam.

Kurangnya Protein dalam Diet:

Protein memainkan peran penting dalam mempertahankan massa otot. Jika asupan protein rendah selama cutting, risiko kehilangan otot dapat meningkat. Menjaga asupan protein yang cukup dapat membantu melindungi massa otot selama proses cutting.

Kurangnya Latihan Kekuatan:

Latihan kekuatan atau resistensi penting untuk mempertahankan massa otot. Jika seseorang mengurangi intensitas atau frekuensi latihan kekuatan selama cutting, ini dapat memperburuk risiko kehilangan otot.

Cara Melakukan Cutting dengan Bijak:

Defisit Kalori yang Terkendali:

Buatlah defisit kalori yang moderat, yaitu cukup untuk menurunkan lemak tubuh tanpa mengorbankan massa otot. Defisit kalori sekitar 500-1000 kalori per hari dapat menjadi pedoman yang aman.

Prioritaskan Asupan Protein:

Pastikan asupan protein cukup untuk mendukung pertumbuhan dan pemeliharaan otot. Protein sekitar 1.6-2.2 gram per kilogram berat badan idealnya dapat membantu melindungi massa otot selama cutting.

Jaga Intensitas Latihan Kekuatan:

Pertahankan atau bahkan tingkatkan intensitas latihan kekuatan selama cutting. Ini dapat membantu melindungi otot dari kehilangan massa karena tubuh akan merasa perlu mempertahankan kekuatan dan ukuran otot.

Pantau Progres dan Sesuaikan:

Lakukan pemantauan terhadap progres cutting Anda. Jika Anda melihat penurunan signifikan dalam kekuatan atau ukuran otot, pertimbangkan untuk menyesuaikan program cutting Anda, seperti menambahkan lebih banyak kalori atau fokus pada aspek lain dari kebugaran.

Jaga Hidrasi dan Istirahat yang Cukup:

Hidrasi yang cukup dan istirahat yang baik sangat penting selama cutting. Kondisi ini dapat membantu tubuh berfungsi optimal dan meminimalkan risiko kehilangan otot.

Kesimpulan:

Melakukan cutting seharusnya tidak secara otomatis berarti memperkecil otot. Dengan perencanaan dan eksekusi yang bijak, seseorang dapat mencapai penurunan lemak tubuh tanpa mengorbankan massa otot yang sulit didapat.

Pilihlah pendekatan yang sejalan dengan tujuan kebugaran Anda dan konsultasikan dengan profesional kebugaran atau ahli gizi jika diperlukan. Ingatlah bahwa setiap orang berbeda, dan pendekatan yang berhasil bagi satu orang mungkin tidak cocok untuk yang lain.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *